Minggu, 10 Januari 2010

DEMONSTRASI UNTUK RAKYAT ATAU BATU LONCATAN








Demonstrasi,sesuatu yang begitu melekat dengan esensi mahasiswa,sesuatu yang menjadi agenda wajib pergerakan mahasiswa,bagi kebijakan pemerintah dan instansi-instansi swasta yang tidak prorakyat,dengan organisasinya yang mengedepankan politik dan kepentingan masyarakat sebagai visinya.Namun disamping itu semua ada makna yang tak kasat mata yang menjadi pertimbangan khusus pelaku-pelaku demonstrasi itu sendiri.Yang oleh mereka tujuan sejati dari demonstrasi itu disamarkan bahkan diplesetkan.


Aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah,lazimnya mengatasnamakan aksi mereka sebagai media yang prorakyat,meskipun konsep ini tidak secara gamblang dinyatakan,namun tetap saja aksi demonstrasi mahasiswa menyiratkan makna demikian.Berkenaan dengan hal ini,masyarakat awam yang belum melek huruf,yang hanya mengandalkan informasi audio visual,umumnya berharap banyak dengan orasi dan aksi pergerakan mahasiswa.Tapi ada kalanya apa yang dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga tak seperti yang terlihat dan terdengar.


Pergerakan mahasiswa yang berhubungan dengan dunia politik,oleh pelaku pribadi lepas pribadi,memiliki misi lain yang mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok,meskipun tugas sejati dari demonstrasi itu sendiri,dalam konteks komunitas pribadi-pribadi itu,yaitu membela kepentingan umum,tetap menjadi tugas yang paling kerucut.


Saya pernah bertanya dengan seorang mahasiswa,sebut saja X,alasan keterlibatannya sebagai pelaku demonstrasi yang cukup berpengaruh dalam setiap aksi demo yang dilakukan komunitasnya.Tujuan utama X ternyata ingin mencari nama dalam percaturan politik Indonesia,dengan merapatkan diri terhadap partai oposisi.Ada juga si B,yang dengan orasi-orasinya bermaksud eksistensinya dalam demonstrasi dengan bantuan media cetak dan elektronik mampu menjembataninya merapatkan diri ke ‘Senayan’.


Lantas siapakah yang pure prorakyat dan keadilan jika komunitas yang diharapkan masyarakat bisa menjadi ‘malaikat’ bagi mereka,justru menempatkan kepentingan mereka pada posisi ke-n.





4 komentar:

  1. komen pertama nii ..
    hhihhi ..
    artikelnya bagus dehh..
    meunjukan pola pikir si peulias yang kritis

    BalasHapus
  2. artikel singkat yang cukup menarik . .
    :D
    Demonstrasi sekarang, lebih identik dg kekerasan dan kebrutalan . .

    BalasHapus
  3. Menurut saya demo boleh saja
    dilakukan,tapi
    Jangan anarkhis.
    Kalo yang ada demo anarkhis itu pasti bukan Mahasiswa yang mau ngebela rakyat
    tapi,
    cuma bikin rakyat makin merana.
    hidup mahasiswa!!!
    hehe

    BalasHapus
  4. demo itu siapa yg ngelarang asal ikut prosedur..
    jangan buat keributan, karna malu lah negeri ni.
    karna demo adalah suatu penyampaian masyarakat.

    BalasHapus